Minggu, 09 Oktober 2011

CINTA SEORANG PENGIDAP HIV


                                               TERLAHIR UNTUK SEBUAH CINTA

               "Wajahmu sangat indah....lebih indah dari sekedar sinar rembulan yang sangat ku kagumi selama ini.Jika saja kau menyadari akan hal ini tentu kau akan merasa sangat beruntung di dunia ini,dan tak selalu menangis untuk satu hal bernama cinta yang selalu menyiksa gesekan waktu yang menghimpit hati dalam hari harimu".
"Maaf,apakah anda sedang berbicara dengan saya?".Tanya zhufei sambil meletakkan belanjaannya di meja kasir.
"Tidak nona,saya hanya sedang menghafal syair sebuah lagu saja".Kata Coral sang penjaga toko kelontong di simpang tiga dekat kampus tempat Zhufei belajar.seketika Muka Zhufei memerah karena malu.Seperti pagi pagi biasanya Zhufei membeli sebungkus humberger instan,sebungkus kecil tisu dan sebotol air putih.
"Maaf,humbergernya mao di angetin nggak?".Tanya Coral pada Zhufei,Dan Zhufei mengangguk pelan.
"Kulihat kau setiap pagi membeli sebungkus tisu,untuk persediaan ya?"Tanyanya lagi menggoda Zhufei.
"Maaf,anda sedang berbicara dengan saya?".Tanya Zhufei memastikan,ia tak mau dianggap GR lagi oleh Coral.
"Tidak,tapi aku sedang berbicara dengan Microwave ini nona".Dan mereka berdua tertawa serentak.
"Maksud kamu untuk persediaan apa?".Zhufei balik tanya.
"Persediaan mengusap airmata yang selalu nenetes di pipi mu tentu".
"Dari mana kau tahu hal ini?".
"Wajahmu yang tak dapat menyembunyikannya dari ku".
"O ya?".
Dan Coral mengangguk."Nama kamu siapa?".Tanya Coral kemudian
"Jeannette Zhufei"
"Kenalin namaku Coral Safaro,senang berjumpa dengan anda".
"Silahkan,"(dan Coral menyodorkan humberger yang selesai di hangatkan olehnya kepada Zhufei)
"Terimakasih".kata Zhufe sambil berlalu pergi.Coral mengangguk pelan.
           Zhufei selalu bersedih sejak kekasihnya jordan Roul berangkat ke Amerika untuk cita citanya.Ayahnya adalah seorang pelukis terkenal di negeri ini.Sementara ibunya adalah seorang Dosen di kampus tempatnya belajar.Semenjak kepergian Roul dia tak pernah lagi memberi kabar untuk Zhufei.Zhufei jadi tak tahu,entah dia masih hidup atau telah meninggal.Zhufei tak pernah memiliki keberanian untuk menanyakan keberadaan Roul kepada ibunya,karena pada awalnyapun kedua orang tua Roul Tak menyetujui hubungan mereka.Roul adalah keturunan asli Amerika,dulu moyang Roul merantau dan menetap tinggal di indonesia hingga sekarang.Semenjak perginya Roul,Zhufei mendalami Violin,sebagai kegiatanya sehari hari.

           Sore itu,Zhufei pergi ke pantai sebagai tempat pelepas penatnya.Entah sejak kapan Zhufei menyukai laut ,ombak,dan senja.Hampir setiap petang dia mendatangi pantai hanya untuk menghabiskan waktu.Katanya senja di pinggir laut adalah surga dalam kehidupan.Ah,mungkin itu katanya orang orang yang merasa terasing seperti halnya Zhufei saat ini.Dia sedang menagis di situ...entah apa yang sedang di pikirkanya.
"Kamu sedang menagis Zhufei?"Tanya Coral mengagetkan Zhufei
Zhufei menoleh kearah Coral yang sedang duduk di sampingnya.
"Hai,Coral,apa yang sedang kau lakukan di sini?"Tanya zhufei
"Kalau aku juga ingin menikmati senja seperti yang sedang kamu lakukan sekarang,apakah tak boleh?".
Zhufei tertawa."Senja milik semua makhluk di muka bumi ini Coral,bagaimana mungkin aku melarang mu untuk jangan menikmati keindahn ini?".
"Jika senja ini indah,lalu kenapa kau membuat senja menjadi buruk karena tangisanmu?".
"Coral,bagaimana mungkin aku tak menangis,jika orang yang aku sayangi.......".zhufei menghentikan kata katanya dan airmatanya menetes lagi lebih deras...
"Ini,(sambil Coral menarik baju yang di pakainya untuk Zhufei)."
"Untuk apa itu?"(Zhufei terheran tak mengerti).
"Mengusap airmata di pipimu,karena aku tak suka tisu dan sapu tangan,lagi pula aku tak pernah membawa keduanya,jadi pakailah bajuku untuk mengusap airmatamu,aku tak suka melihat wanita menangis,".
Zhufei terheran menatap raut wajah Coral
"Kau pernah berada di posisiku Coral?".
"Dalam hidup aku tak pernah mengenal cinta semacam yang kamu rasakan,jadi bagaimana mungkin aku pernah berada di posisimu?
"Bagaimana mungkin seorang pria setampan kamu tak pernah pacaran?"
"Mungkin saja Zhufei,karena aku tak ingin mengenalnya,apalagi menyentuhnya".
"Manusia aneh kamu Coral". Kata Zhufei
"Ya,karena pada dasarnya begitulah Tuhan menjadikanku ada di muka bumi ini".

Hujan lebat mengguyur bumi,mereka berdua berteduh di pendopo kecil,ketika kedua mata mereka saling bertatap,hati keduanya bergetar.Jantungpun berdetak lebih cepat.Coral segera menguasai diri dan membalikkan badanya,menghindari tatapan Zhufei.
Zhufei sama sekali tak mengerti dengan cara pikir Coral.Semenjak saat itu Zhufei semakin dekat dengan Coral.Zhufei juga belajar banyak hal tentang hidup dari Coral.Usia mereka memang seumuran,tapi Coral jauh lebih dewasa dan jauh lebih mengerti tentang kehidupan di bandingkan dengan Zhufei.
                  Semakin hari mereka semakin dekat,ada sebentuk rasa yang entah kapan mulai tumbuh dalam hati Zhufei untuk Coral.Coral sendiri tak tahu,apakah itu cinta ataukah rasa kagum.Karena airmata untuk cintanya dengan Roul masih saja menetes di pipinya sampai saat ini.selama sebulan Coral menghilang,tanpa kabar berita untuk Zhufei.Saat inilalah Zhufei baru tahu betapa betapa Coral sangat berarti bagi Zhufei,kemanapun Zhufei mencarinya dia tak menemukan Coral.Rumahnya tertutup rapat,tak ada yang tahu keberadaan Coral.Malam ini entah airmata Zhufei menetes untuk siapa,entah untuk Coral atau untuk Roul.Zhufei menggesek violinnya,this is a sad violin.Zhufei masih memiliki orang tua,tapi orang tuanya tinggal di luar kota,jauh.Zhufei memiliki tiga saudara,perempuan semua,seorang kakak dan seorang adik.Zhufei memilih tinggal sendiri di kontrakan,karena pada dasarnya Zhufei adalah seorang yang mandiri dan tak suka menyusahkan orang lain.Dia lebih suka kehidupan seperti itu.Jarang sekali Zhufei pulang menengok kedua orang tuanya.Bukan berarti dia tak rindu,hanya saja memang sifat Zhufei seperti itu.Menelponpun jarang,kadang malah orang tuanya yang sering menelponya karena khawatir.

"Kringgg...kriinggg..kriinggg".telepon rumah untuk Zhufei berdering,segera diangkat okehnya.
"Halo,siapa ya?"
"Hai,kau sudah hampir mati belum?".pertanyaan yang sungguh sangat menjengkelkan untuk Zhufei,siapa lagi penelpon itu kalau bukan Coral.
"Kemana saja kau,jahat ya?.tak usah menelpon aku lagi,aku benci sama kamu Coral".
"Kalau aku tak menelponmu sekarang kau pasti kau akan gila merinduiku,hahaha".
"Sudahlah,dimana kamu sekarang?"
"Di depan pagar rumah mu".
Segera ganggang telpon di letakkanya di atas meja dan Zhufei berlari keluar rumah.Pagar dibuka dan Zhufei tak menemukan sosok Coral disana.Betapa Zhufei kesal karena merasa di permainkan Coral.
"Dasar penipu kau Coral bodoh!".umpatnya dalam hati.
"Hai gadis!".
Coral tiba tiba muncul di hadapan Zhufei,segera Zhufei memeluk erat tubuh Coral.Dia tak mau lagi kehilangan Coral.Airmatanya menetes tanpa di sadari.Keduanya pun saling berciuman bibir.
"Tidak!,tak boleh Zhufei,kita tak boleh melakukan ini".
"Tapi kenapa Coral?kau tak mencintai ku?".
"Bukan Zhufei,kita tak boleh saling mencintai,aku terlahir tanpa tercipta pasanganku di muka bumi ini".
"Atas dasar apa kau mengatakan hal seperti itu,kau hanya ingin menyakitiku dengan akal akalanmu?,katakan saja kau tak pernah mencintaiku.Lalu kenapa selama ini kau baik padaku,kenapa selama ini kau temani hari hari ku dan kau warnai kehidupanku dengan canda tawamu?"
Coral terdiam dan menatap lekat raut wajah Zhufei yang terlumuri oleh airmata.Coral pun sangat ingin menangis dan erat memeluk tubuh Zhufei.Tapi itu tak boleh terjadi,Coral tak boleh melakukannya,Sedalam apapun rasa cintanya untuk Zhufei yang juga menyiksa batinnya,ia tetap tak boleh mengatakan perasaannya.Satu hal....karena Coral Safaro adalah seorang pengidap penyakit HIV.Sejak dia dilahirkan dimuka bumi ini.
"Kau diam?kau tak punya alasan?ataukah kau telah memiliki seorang perempuan lain yang jauh lebih segalanya dari aku?".tanya Zhufei lagi dengan airmata yang masih terus menetes.Coral hanya menggeleng pelan.
"Suatu saat nanti kau akan mengerti,tapi sekarang belum waktunya Zhufei".
"Aku....."
"Sssssttgg....."Coral memberi isyarat agar Zhufei tak berkata apa apa lagi.Dan Zhufei pun terdiam.
Coral perlahan meraih cincin dari dalam saku celananya,
"Kotak ini berisi sepasang cincin,ku harap jika kau menikah nanti,entah siapakah pria beruntung itu,kau akan memakai cincin ini.Satu untukmu dan satu lagi untuknya.
"Apa maksudmu dengan ini semua Coral?".
"Sssttt,hai gadisku,jangan banyak tanya dan aku akan lebih mencintaimu lagi jika kau menuruti kata kataku."
Zhufei mengangguk pelan.Setelah menyerahkan kotak itu,Coral membalikkan badan dan meninggalkan Zhufei.Zhufei tak bicara sepatah katapun dan membiarkan Coral berlalu pergi.Dia membiarkan pertanyaan yang berkelebat di benaknya.Badannya terasa lemas.Ia sama sekali tak mengerti dengan semua kata kata Coral.Semalaman Zhufei tak bisa tidur.Dia terus memandangi kotak berisi cincin pemberian Coral dan terus mengingat kata kata yang di ucapkan oleh Coral.Setelah malam itupun Coral tak lagi bekerja di toko kelontong dekat kampusnya lagi.Rumahnyapun telah berganti penghuni.Zhufei tak tahu lagi harus kemana untuk mencarinya.Coral,saat itu telah berada di karantina khusus penderita HIV,dia ingin menutup diri dari dunia luar dan menunggu mati di sana.Selama ini gajinya selalu habis hanya untuk membeli nafas.agar dia tetap dapat bertahan hidup.Membeli obat obatan yang harus di konsumsinya setiap hari untuk menambah kekebalan tubuhnya.Dia juga tak tahu kenapa dia tak cepat mati padahal penderita HIV itu tak akan mampu berumur panjang seperti halnya Coral.Ini semua memang Kuasa Tuhan sang pengatur kehidupan.Kini Coral bertekat untuk berhenti mengkonsomsi obat lagi.Dia siap untuk perlahan meninggalkan dunia ini.Selama ini dia tak pernah tahu untuk apa dia terlahir di muka bumi ini.Tapi semuanya jadi lain setelah dia mengenal Zhufei.Rumahnya di jual,dan dia menghilang selama sebulan itu adalah untuk mencari Roul di negeri paman Sam.Coral melakukan itu semua karena cintanya yang begitu besar untuk Zhufei.Karena Coralpun tahu Zhufei sangat mencintai Roul.

(5bulan kemudian)

         Sore itu Zhufei kembali ke pantai menikmati senja,Membawa Violin kesayangannya.Ada seorang yang menepuk pundaknya dari belakang."aku tahu pasti suatu hari kau akan datang kesini,Coral Safaro".
"Tapi hari ini yang datang bukanlah Coral Safaro"
Zhufei menoleh pada arah suara yang tak asing lagi baginya,seorang yang telah bersamanya 4tahun lamanya.Seketika airmatanya menetes.
Dipandangnya lama dan lama wajah Roul yang telah menghilang selama 4,5 tahun itu dari hidupnya yang tanpa kabar berita.
"Kau...."Kata kata Zhufei tersendat,dia tak mampu berkata lagi."
"Maaf......."
Zhufei hanya terdiam.Dalam hatinya bercampurlah rasa benci dan sakit.Luka luka yang telah mengering itupun terkuak kembali dengan kehadiran seorang Roul dihadapannya.
"Maafkan aku sayang".Airmata Roulpun menetes perlahan di pipinya.
Zhufei hanya terdiam dan menangis.
"Biar ku jelaskan padamu,aku tak memberimu kabar karena ibuku berkata padaku au telah menikah dengan guru Violinmu,Aku mendapat kiriman foto foto mesra kalian ketika bermain Violin.Yang akhirnya ku tahu itu karena kalian sedang berlatih untuk pementasan,kau menagis,merinduiku dan masih selalu setia untukku.Kau gadis yang sangat baik dan aku tak akan pernah menemukan sosok sepertimu didunia ini.Bodoh jika aku menyiakanmu sayangku,maafkan aku".
"Dari mana kau tahu hal itu?".Tanya Zhufei pada Roul
"Mungkin jika kukatakan siapakah orang itu kau akan terkejut dan akan berlari mencarinya,kau akan meninggalkanku dan akan memeluknya dengan sangat erat".
"Siapakah dia?".
"Sepertinya dia sangat mencintaimu,Dia mencari keberadaanku,entah bagaimana caranya dia bisa sampai di Amerika dan menemukan alamatku.dan menceritakan semuanya tentangku,dan membawaku kembali pulang kesini.Coral Safaro,nama yang baru saja kau ucapakan tadi ,sayang,orang itu"
"Dia....dimanakah dia?".Zhufei berlari pergi meninggalkan Roul.
"sayang,jika kau menghentikan langkahmu akan kubawa kau padanya!!".Teriak Roul.
Zhufei menghentikan langkahnya dan roul menyusul Zhufei,.Menggandeng tangannya dan Zhufei membiarkannya saja.Dalam hati Zhufei hanya mengingat sebuah nama Coral Safaro.

         Selama perjalanan Zhufei hanya terdiam tanpa sepatah kata.Dia hanya ingin bertemu Coral.Jantungnya berdetak tak karuan.Bahkan sampai  dia tak sadar jika disampingnya adalah seorang Roul yang dulu sangat di cintainya.Entah kemana rasa cinta itu saat ini.Mobil Roul berhenti di sebuah pemakaman besar.
"Untuk apa kau bawa aku kemari?".Tanya Zhufei tak mengerti.
Roul hanya terdiam,keluar dari mobil dan menuntun tangan Zhufei memasuki pemakaman.Meraka berhenti di sebuah kuburan,tertulis nama Coral Safaro di nisan itu.Airmata Zhufei kembali menetes.
"Tidaaaaaaakkkkkkk!!!".Dipeluknya kuburan Coral dan Zhufei menangis sejadinya.
"Bacalah ini".Dan Roul menyerahkan amplop berisi surat tulisan tangan yang jauh hari telah di titipkan pada Roul ketika Coral menemuinya di Amerika 5 bulan yang lalu.
Zhufei perlahan bangkit dan membaca tulisan tangan Coral untuknya.

Untuk seorang yang sangat ku cintai di dunia ini
"Janette Zhufei"

Maaf telah membuatmu membenciku hai gadisku.
Dulu....aku tak pernah tahu kenapa aku harus terlahir di dunia ini,kenapa Ibuku membiarkanku terlahir sebagai pengidap HIV.Kenapa pula tak dibunuhnya saja aku sejak aku berada di dalam kandunganya.Aku terlahir tanpa seorang ayah dengan seorang ibu pengidap HIV.Aku juga tak pernah tahu,kenapa Tuhan memberiku umur sepanjang ini,kena pula Tuhan membiarkan ku ada dan menikmati dunia selama ini.
Tapi.....sejak mengenalmu,aku jadi tahu jawabannya...
Sebagai seorang pengidap HIV akupun bisa merasakan bagaimanakah jatuh cinta itu.Bagaimanakah rasanya dicintai dan mencintai.Aku....sangat mencintaimu gadisku.Namun ketika aku masih ada aku tak berani jujur,aku tak berani mengatakannya,karena aku tahu aku hanyalah seorang pengidap HIV,yang kapan saja bisa mati.Lagi pula aku tak bisa melakukan apa apa utuk membahagiakanmu.Akupun tak berani berterus terang tentang keadaanku padamu,karena aku takut jika kau mengetahuinya kau akan meninggalkanku.
Cincin itu.......
Aku ingin menikah denganmu dan menjagamu seumur hidupku,aku tak ingin melihat airmatamu menetes lagi.tapi aku tak mampu untuk itu,aku tak memiliki kesmpatan karena waktuku yang terbatas utuk selalu ada di muka bumi ini.
Maafkan aku telah mengenalmu,membuatmu mencintaiku dan akhirnya aku harus pergi untuk selama lamanya.Tapi aku mati membawa cintamu.Dan aku hidup untuk satu cinta,cinta sejati untukmu......
Jika kau memakainya ketika menikah nanti,anggaplah itu adalah aku.Kuharap kalian bisa saling menjaga,dan menyayangi hingga khayat.Roul.....jaga baik baik gadisku....jangan biarkan dia menagis.
Selamat tinggal cinta sejatiku........
Aku mencintaimu...sangat mencintaimu......
Meskipun aku hanya seorang pengidap HIV........
Aku terlahir untuk sebuah cinta....cinta seorang Jaennette Zhufei.....

             Terdiam...kenangan bersama bermunculan di benaknya.Airmata itu telah mengering dan Zhufei masih erat memeluk kuburan Coral tak mau pisah.........
Roul masih menunggu.........

By.erveda leys